Senin, 18 Agustus 2014

Menari Bersama Kunang-Kunang

Hari demi hari kita telah mengarungi samudra mahligai rumah tangga
menebar warna dan semerbak harum mewangi bunga
seperti kita pertama kali bertemu dengan orang kita cinta

Terkadang begitu erat kita saling menggenggam jemari
akan tetapi tidak jarang terhempas terbawa angin dan derasnya air hujan
seperti bah air yang menghantam membuat kita terpisah
dan berteduh ditempat yang berbeda berhias fatamorgana

Seperti menari bersama kunang-kunag tanpa cahaya
wajah tersamar, pandang mata memudar
terkadang kita tidak mengenalinya lagi.....

:Dan dengan setulus hati kita merawat cinta dan kasih sayang sebagai sebuah anugerah dari Illahi.

Love u, fe.

Sabtu, 05 Juli 2014

Dosa Hitam

Ruang tak lagi bebas tertawa
Menyesali waktu tersesat dibelantara fana

Getar malam menghapus jejak
Termangu terkurung api dipuncak sesak

Lihatlah dukacita alam raya
Semesta menangis menyesali angkara

Menunjuk tanah menjadi lautan air mata darah
Menabur jejak-jejak gelisah

Bergulir bening diantara kebimbangan
Bertahan atau menghancurkan dendam

Ribuan menit telah menjadi prasasti masa
Rasa merupa badik menikam jiwa

airmata tersimpan jelas di jelita gulita
seteguh repih mimpi, lebih cahaya dari benderang bulan di lantai jendela

setelah kepergian airmata
kita akan selalu sampai di bagian akhir cerita.

:kita masih saja disebut baik meski bergelimang dosa.

fe.

Kamis, 03 Juli 2014

WAHYU IBLIS

Dia membisikkan
Kepada bala tentaranya
Berbagai alasan dan dalil
Untuk melestarikan kemaksiatan

Dia berdalil,
"Makhluk yang lebih baik asal penciptaannya, tidak selayaknya memberikan hormat Kepada makhluk yang lebih rendah asal penciptaannya."

: Menurut iblis, api lebih mulia dari pada tanah.


fe.

Hikayat Sang Bulan

Nun jauh di dasar kalbu tempat ketulusan ditasbihkan
Kata-kata tak mampu menembus keniscayaan
Empedu kehidupan layaknya bonus dari Tuhan
Tanpa harus bertanya berulang- ulang

Serabut langit jatuh satu persatu
Harum malam berhamburan merdu
Sepasang kunang-kunang mengerjap dan diam
Mengiringi perjalanan pulang sang bulan

Bersenandung di sepanjang jalan hitam
Menyusuri hutan randu tempat menaburkan lamunan
Mimpi terukir disepanjang jalan
Lidah berikrar pada sang malam:

"Aku akan kembali esok, Melintasi jalan setapak, menunggui hujan penuh sesak."

: Bulan pucat pasi menatap langit pekat menikam cahaya sunyi.

fe.

Kamis, 05 Juni 2014

Sebenar Puisi

sajak yang kutulis kali ini
adalah mencintai mimpi, tidur dan harapan
telah kukemas rapi dalam kotak berkerlip bintang

adalah sebaris pengakuan pada buku-buku dingin kesendirian
ruang aku memuja sepi menaikkan gerimis dan meletakan pelangi

mencium tatapku/mu lalu merapikan setiap jejak langkah kita dan tersenyum.

:"ﷲ menyertai dalam tiap langkah."

Sabtu, 17 Mei 2014

Ibu, Boleh Aku Jatuh Cinta??

ibu, boleh aku jatuh cinta?
aku suka senyumnya

ibu, boleh aku merindu?
wajahnya membayang langkahku

ibu, cintaku telah hilang
ketika dia tak datang

ibu, gemuruh itu perlahan telah hilang
telah di tanam nisan setiap malam menjelang

ibu, letakkan kepalaku di ridho pangkuanmu
lalu ceritakan padaku tentang sayangmu

ibu, izinkan aku kepadamu
memeluk sunyi dipilu

:ibu, belai aku hingga aku tertidur tenang.

fe.

DI RANTING REMBULAN

sekuntum bunga gugur dari tangkainya
:rasa yang tertanam perlahan sirna.

matahari selalu mengerti menyusup di sela awan
:tempat tenggelamnya segala kenangan.

di ranting bulan tertusuk rindu dan terdiam
:kelam bukan hal yang indah untuk dikenang.

menghantar ke pedalaman relung mimpi
:hidup terlalu berharga untuk ditangisi.

Ternyata Tuhan mempertemukan cerita pada ujungnya
:dan Ternyata Tuhan juga yang mengakhirinya

:perlahan namun pasti semua akan berakhir sendiri.

fe.

Selasa, 29 April 2014

Yang Tertulis di Telapak Tangan

ketika segala sesuatu berubah mustahil
doa mengubah segala sesuatu yang tak mungkin

tidak ada keniscayaan
segala sesuatu adalah ketetapan dan kepastian.

:siapapun berhak atas kasih sayang Tuhan.

Sunyi Itu Milik Kita

selalu ada tempat untuk kita sendiri
menghindari hiruk pikuk yang membuat tak tenang di hati
ada tempat nyaman, tempat kembali untuk pulang
atau hanya sekedar bersandar
sekedar menikmati semilir angin yang menyentuh tubuh
dan membasuh wajah lusuh.

:bahagia hanya ada dihati.

fe.

Tulisan di Telapak Tangan

terbersit sebagai firasatpun tak ada
tidak juga bisa menerka
semua berada jauh dibalik duga

tidak ada misteri dalam sepanjang hidup ini
semua sudah jelas tertulis sejak azaly.

:takdir tidak pernah bisa di duga.

fe.

Rabu, 12 Maret 2014

Ku Sentuh Ujung Hatimu

berbutir jejak tertinggal di pasir senja berjelaga
yang tersisa hanya desir gelombang yang mengalun hampa
langkah tak lagi menawan
membaca yang di titipkan pada awan
gemuruh resah salah mengeja

di ujung saga yang memerah amarah
lesu di gerus lelah
pandang nanar terpecah terbelah kalah
semua berbatas bahkan langit yang maha luas
pula laut yang tak bertepi telah berbatas lazuardi

kedua tangkup tanganku masih putih dan bersih
untuk menaburkan serbuk doa dengan alun lirih
kujaga agar mampu menyentuh ujung hatimu yang beku
agar engkau mengerti aku selalu menunggu
seperti Tuhan yang juga tak pernah jemu menantimu

berdiri di depan pintu taubat
untuk bersegara mengharap rahmat
sebelum segala terlalu terlambat
sebelum segala hanya asa yang tertambat
terhenti dalam sesal tiada arti lagi....

:selalu kusimpan namamu dalam doa.

love u, fe.

Minggu, 02 Maret 2014

CINTA TERBARING DI TILAM MAWAR

Pada masa itu aku petik bunga budi perjalanan
Dan denganmu pahit manisnya hidup telah aku rasakan
Aku berterima kasih untuk pernah menjadi bagian kehidupan

Dan bila kau kini bertanya aku ada di mana?
Di sinilah aku
Masih berdiri di buritan sepi
Berkelana sendiri berkelana menantang mega-mega

Dan bila kau bertanya dengan siapa
Di sinilah aku mencumbui rembulan, merenda malam
Menabur wangi bunga-bunga doa

Demi saat indah bersamamu
Sebagaimana engkau memperlakukan aku
Menyayangiku seindah telaga bening di kaki bukit
Mengasihiku semerdu alunan musik

Di atas ranjang mawar ini cinta terbaring diam diam
menggenggam erat tangan angan angan di sela duri-duri
tajam
Mengikat kita dalam janji kasih hingga akhir masa.

:entah aku atau kamu yang lebih dulu menutup mata.

love u, fe.

Senin, 03 Februari 2014

Sederas Hujan

Langit yang kusebut biru
selalu berjanji melepas hujan dikemarauku
menebar rimbun tetes melalui sentuhan segumpal awan
pada lingkaran dramanya
pada mendung
pada kecupan angin
lalu gerimis....

riuhnya kusukai
berlarian merambat ke sudut sepi hati
pada ruang-ruang kosong yang bersembunyi.
Pintu-pintu langit terbuka
Berkah mengguyur sederas hujan dari angkasa.

:maka berdoalah ketika hujan turun.