Kamis, 03 Juli 2014

Hikayat Sang Bulan

Nun jauh di dasar kalbu tempat ketulusan ditasbihkan
Kata-kata tak mampu menembus keniscayaan
Empedu kehidupan layaknya bonus dari Tuhan
Tanpa harus bertanya berulang- ulang

Serabut langit jatuh satu persatu
Harum malam berhamburan merdu
Sepasang kunang-kunang mengerjap dan diam
Mengiringi perjalanan pulang sang bulan

Bersenandung di sepanjang jalan hitam
Menyusuri hutan randu tempat menaburkan lamunan
Mimpi terukir disepanjang jalan
Lidah berikrar pada sang malam:

"Aku akan kembali esok, Melintasi jalan setapak, menunggui hujan penuh sesak."

: Bulan pucat pasi menatap langit pekat menikam cahaya sunyi.

fe.