berbutir jejak tertinggal di pasir senja berjelaga
yang tersisa hanya desir gelombang yang mengalun hampa
langkah tak lagi menawan
membaca yang di titipkan pada awan
gemuruh resah salah mengeja
di ujung saga yang memerah amarah
lesu di gerus lelah
pandang nanar terpecah terbelah kalah
semua berbatas bahkan langit yang maha luas
pula laut yang tak bertepi telah berbatas lazuardi
kedua tangkup tanganku masih putih dan bersih
untuk menaburkan serbuk doa dengan alun lirih
kujaga agar mampu menyentuh ujung hatimu yang beku
agar engkau mengerti aku selalu menunggu
seperti Tuhan yang juga tak pernah jemu menantimu
berdiri di depan pintu taubat
untuk bersegara mengharap rahmat
sebelum segala terlalu terlambat
sebelum segala hanya asa yang tertambat
terhenti dalam sesal tiada arti lagi....
:selalu kusimpan namamu dalam doa.
love u, fe.