Kenangan itu seperti gerimis
merintik tipis
tabah, melangkah pelan.......
Di persimpangan yang telah dipisahkan,
padahal langkah-langkah kecil pernah beradu,
dan pegangan tangan pernah bersatu.
Mata bertemu dan pernah terpejam, meski sejenak saja.
merekam semua perbincangan
menjadi sebuah prosa tak bernama
padahal itu hanya sebuah pelarian yang mestinya ditaklukkan
semua mengukir nama di tatapan mata
dan mengukir rasa dalam sayap doa
Membuka kembali kotak hitam yang berisikan puisi lama dikota tua
Waktu terus saja berjalan
tiap detik telah pasti memberi perubahan
:hidup teramat berharga untuk kita korbankan.
fe.