Sabtu, 21 Februari 2015

TAK ADA MAWAR YANG TUMBUH DI TENGAH KARANG

seperti hujan kepada mawar,
ia persembahkan aromanya demi sebuah kecupan.
demi kupu-kupu, geliat kelopak elok untuk lukisan keindahan
demi kumbang, adalah kisah gugur di musim padat kenangan.

mawar adalah aroma yang sulit terlupakan,
dalam adegan janji-janji ketulusan dan seribu rahasia puisi-puisi sunyi.
hujan adalah senyum pesona, begitu banyak menyimpan cerita dan beribu rahasia tersembunyi
kita sering menunggu, sampai Tuhan menjatuhkan hujan di waktu yang tak pernah kita tahu.

tapi kita diam saja tak mencari tahu,
kapan waktu tumbuh dan layu?
terlalu panjang, atau sedikit kita pungkiri kejauhan usia harapan?
tapi kita masih diam saja tak menoleh, senyum-senyum sekilas di depan sana.
pelangi kita simpan di senja yang tersisa, rangkaian indahnya rapuh bersengketa di mata.

:dan kita tetap sama, menunggu Tuhan berkata lain tentang hari kemarin.

fe.