Jumat, 02 Desember 2011

Ketika Rindu Menjadi Telaga

"Aku mengagumi mukmin. Bila peroleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar." (HR. Ahmad)

Aku sering heran dan takjub dengan orang-orang yang setiap hari tak ada bosannya sujud, berdoa tidak pernah henti. Tidak merisaukan urusan dunianya. Merasa cukup seberapapun rejekinya hari ini. Tidak menumpuk-numpuk harta. Tidak disibukkan dengan kesenangan-kesenangan sesaat. 

"Sungguh semakin hari, jam, menit, detik semakin dekat dengan jadwal kematian kita yang kadang sekonyong konyong. Menyesal kemudian tiada berarti...

Apakah tidak cukup bagi kita mengambil iktibar daripada kematian yang bakal datang?
Wa kafa bil mauti wa izhan cukuplah kematian menjadi peringatan."
Selalu begitu jawaban beliau....

يا من لا يشغله سمع عن سمع
yaa man laa yusyghiluhu sam’un ‘an sam’in
يا من لا تغلطه المسائل
yaa man laa tughlithuhul masaa`il
يا من لا يتبرم بإلحاح الملحين
yaa man la yatabarromu bi ilhaahil malhiin
أذقني برد عفوك وحلاوة رحمتك
adziqnii burda ‘afwika wa halaawata rohmatika 

“Wahai Dzat yang tidak sibuk untuk mendengarkan “suara” apa pun.
Wahai Dzat yang tidak akan keliru memberi kepada banyak peminta.
Wahai Dzat yang tidak pernah bosan dengan permintaan yang terus menerus.
Berikan aku sejuknya rasa maaf-Mu dan manisnya rahmat-Mu!”

:sungguh tak ada yang beliau tuju selain karunia berjumpa dan menatap wajah-Mu.

fe.

Minggu, 13 November 2011

MALAM

Aku tidaklah heran
Dengan mereka yang mencintai malam
Menjaga mata dari kantuk
Menjauhkan lambung dari tempat tidur
Demi mesra berdua dengan Sang Kekasih

Aku tidak lagi heran
Mereka menikmati perjumpaan
Menikmati lezatnya jamuan
Melebihi lezatnya segala hidangan
Demi menjauhkan diri dari kesia-siaan.

:memilih sunyi senyap kedamaian.

fe.

Kamis, 18 Agustus 2011

Di Atas Debu

di tulisnya pesan:

"kekasihku, aku mencintaimu..."

Kemudian diam dan berlalu, tidak keluar satu keluhanpun dari lisannya. Selalu berusaha bersikap baik dan bijak, agar tak perlu saling melukai dan menyakiti.

di satu kesempatan lain, ia mendapat balasan:

"surat cinta-mu telah aku terima wahai kekasihku, semoga aku lebih perhatian dan tidak lalai lagi mengurusi rumah mungil kita. Memberimu perhatian dan menyayangi buah hati kita berdua."

Dan pesan itu selalu ditulisnya dalam diam yang teduh dan selalu diakhiri dengan salam dari dalam hati yang paling sunyi.

:ada banyak cara yang lebih bijak untuk menyampaikan sebuah pesan cinta.

Love u, fe.

Senin, 16 Mei 2011

Hujan, Matahari dan Pelangi

Sssttt, jangan bilang-bilang nak
Bahwa hidup kita seperti pelangi
Penuh warna-warni ketika tertimpa sinar matahari

Sssttt, jangan bilang-bilang nak
Bahwa hidup kita seperti hujan
Selalu, selepas hujan dan matahari menyinari
Kita bisa melihat pelangi....

Tapi engkau boleh bercerita nak
Pada semua orang bahkan seluruh dunia
Bahwa hujan itu berkah
Bahwa pelangi itu indah
Seindah hidup yang kita miliki bersama doa.

:hidup kita sepertu lukisan alam.