Gairah ambisi merebut kemerdekaan-'Nya'
terpenggal jungkal oleh jeruji tembok-'Nya'
Bulan melangit
gaung angin lirih berdoa
melambungkan asa purnama
Ada apa wahai 'Burung Malam?'
cekung matamu tersorot kelu
kicau paruh paraumu diamkan gerak sayap
pincang-letihmu
luka batin kau pendam,
dibalik bayang,
semburat rembulan engkau melayang-layang
Apa?
Siapa?
Mengapa?
Ada Apa?
Atau...Lelah kah?
Di atas batu dan api,
tertuang senyum penuh beban perasaan
Berdiri bertumpu sekuat kaki,
sabar dan setia meski banyak hari yang tidak berpihak
Paksa hadapi sendiri,
hingga terik yang terukir
dan kelam yang dalam
terkemas menjadi satu arah langkah
Antara hidup dan mati,
tetaplah menjadi diri,
dan niat hati yang telah terpatri.
Tidak akan terhapus seluruh jejak
maka langkah inipun tidak akan tersisakan
semua bahkan mimpi juga kusertakan.
Tidak ada yang tertinggal,
bayang-bayang pun hidup
di perjalanan meski redup
Kutelan sepi, kunyanyikan hari....
:Tuhan bersama disetiap langkah hati.
(GP)