Jumat, 18 Maret 2016

Melihat Dengan Hati

Kita sering lupa menimbang-nimbang mana yang lebih berat antara kebaikan dn keburukan sehingga seringkali kita begitu mudah melupakan banyaknya kebaikan seseorang hanya karena satu kesalahan dan kekurangannya.

Selama kita hanya fokus pada kekurangan dn kesalahannya, tidak menyadari kebaikan-kebaikannya pasti akan sulit bagi kita utk berterimakasih padanya apalagi bersikap baik dan tulus dari hati.

:melihatlah dengan hati jangan dengan mata yang penuh benci.

Sabtu, 27 Februari 2016

Terima Kasih


Jika ada orang yang menyakiti
Maka tak perlu membalas dengan menyakiti

Memang luka ditubuh bisa lekas sembuh
Sedang luka dihati akan sulit pulih jika kita merawatnya dengan dendam kebencian
Rasa sakit hanya bisa disembuhkan dengan keikhlasan

Tak mengapa jika seseorang tidak layak untuk dimaafkan
Sesungguhnya ketentraman hati kita lah yang layak diperjuangkan

Tak perlu seseorang menunggu orang lain meminta maaf
Tapi maafkanlah bahkan sebelum dia meminta maaf.

Cepat atau lambat اَللّهُ yang akan menyembuhkan luka dan membaiki hati kita.

:banyak sekali yang tidak bisa membedakan warna MERAH dengan DARAH.

Adalah hal yang lumrah ketika kita berterimakasih kepada seseorang karena sebuah pemberiaan atau kebaikannya kepada kita.

Dan berterimakasih karenanya adalah wajar dan biasa tapi sungguh luar biasa dan mulia ketika kita mampu berterimakasih kepada seseorang yang telah menyakiti, membenci atau bahkan telah menghancurkan di kehidupan kita.

Sebab karenanya, kita telah belajar untuk memaafkan, belajar menahan rasa sakit dengan kesabaran, belajar memahami banyak orang dengan masing-masing karakternya. Karena tidak semua orang baik pun tidak semua orang jahat. Tidak juga yang nampak baik selalu baik kelihatannya pun yang buruk tidak selalu buruk kelihatannya. Begitu banyak yang bisa diajarkan dari rasa terimakasih kepada seseorang yang telah menyakiti hati dan hidup kita.

Dari semua yang diajarkan yang paling menakjubkan adalah kita juga belajar bagaimana cara terbaik merengkuh kedamaian dan ketentraman hati kita karena dari sana lahir kententraman untuk hidup kita. Dan rasa sakit serta kecewa sungguh tidak ada artinya.

Dalam kondisi buruk, menyedihkan atau menyakitkan kita tidak perlu merusak dan menyakiti diri karena sudah pasti yang rugi diri kita sendiri. Kita selalu punya cara untuk menyikapi episode terburuk dalam hidup kita meski dengan cara yang tak lazim. Kita hanya perlu pemahaman yang berbeda dan sudut pandang yang lebih baik.

Dan jangan pernah mentertawakan apalagi merendahkan seseorang karena kita tidak pernah tahu rahasia dimasa mendatang.

:Bersedih seperlunya, gembira secukupnya tapi bersyukurlah sebanyak-banyaknya.


Jumat, 01 Januari 2016

SENYUM

"Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzi)

BANYAK masalah, gampang marah, penuh curiga, nafsi-nafsi, cuek dan semuanya ditakar bersifat duniawi.

Senyum tulus pun jadi langka, memang beragam senyum itu,

ada senyum politik, senyum komersial, senyum godaan dan sebagainya,

SANGAT BERBEDA senyum orang beriman itu, karena berangkat dari hati yang TULUS.

Itulah senyum berkah, senyum salam, senyum da'wah, senyum doa, senyum shilaturrahm, senyum ibadah, senyum akhlak, senyum bahagia karena cinta Allah dan mencintai karena Allah.

:Sungguh wajah adalah bahasa hati.

Kisah di Daun Talas

Aku, yang berbicara pada embun pagi ini
Mencium wangi aroma subuh para bidadari

Aku, yang mewadahi tiap tetes syair-syair suci
Melembari dengan daun talas yang telah ditulisi

:adalah bahasa lain atas takdir Illahi.

Kamis, 31 Desember 2015

Selembar Daun Waru

Pulanglah wahai pengembara
dari pekik waktu diantara masa

senja adalah lautan peluh-peluh dalam genggaman
memahat gaduh tatap-tatap beku kepulangan

Kita adalah selembar daun waru
Menunggu Tuhan memerintahkan luruh
Lepas dari ranting sebagai tanda usai detak waktu.

:semua sudah tertulis ditelapak tangan

fe.